iklan jual beli mobil

VinFast dan Mimpi Besar Membangun Ekosistem EV Terpadu di Indonesia


OTOJATIM
- Di tengah derasnya arus elektrifikasi industri otomotif dunia, Indonesia menjadi salah satu medan paling strategis dalam peta transisi kendaraan listrik. Negara dengan lebih dari 280 juta penduduk ini bukan hanya pasar besar, tetapi juga gudang sumber daya penting dunia—nikel, bahan baku utama baterai listrik. Dalam lanskap itu, nama VinFast mulai mencuri perhatian.
Deretan mobil listrik Vinfast pada sesi test drive konsumen.
Bukan sekadar produsen mobil listrik, VinFast datang dengan visi lebih besar: membangun ekosistem kendaraan listrik (EV) terpadu yang mencakup produksi, infrastruktur pengisian, jaringan purna jual, hingga transportasi publik listrik. Dari pandangan jangka panjang itu, langkah VinFast di Indonesia tak bisa dilihat hanya sebagai investasi industri otomotif, melainkan sebagai upaya menciptakan fondasi masa depan mobilitas hijau.

Fondasi dari Negeri Naga Biru
VinFast berdiri di bawah payung VinGroup, konglomerasi terbesar di Vietnam yang menguasai berbagai sektor mulai dari properti hingga teknologi. Dengan kapitalisasi pasar mencapai USD 17,4 miliar dan lebih dari 133.000 karyawan, VinGroup dikenal sebagai simbol kebangkitan industri modern Vietnam.

Di bawah bendera inilah, VinFast lahir sebagai produsen kendaraan listrik nasional yang melaju cepat. Dalam waktu hanya lima tahun sejak debut globalnya pada 2019, perusahaan ini meluncurkan tujuh model EV—dari city car kompak hingga SUV premium. Kecepatan inovasi itu menjadikan VinFast salah satu produsen EV dengan pengembangan model tercepat di dunia.

Kini, ambisi yang sama dibawa ke Indonesia. Sejak diumumkannya rencana investasi besar pada 2024, VinFast mulai menata langkah konkret membangun pusat produksi kendaraan listrik di Subang, Jawa Barat.

Dari Subang untuk Nusantara
Proyek pabrik VinFast di Cibogo, Subang, menempati lahan seluas 170 hektare dengan total investasi sekitar USD 355 juta (sekitar Rp 4 triliun). Pabrik ini ditargetkan rampung pada kuartal ketiga 2025 dan mulai produksi massal pada 2026, dengan kapasitas awal 50.000 unit per tahun.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan bahwa investasi VinFast menjadi bukti kepercayaan dunia terhadap potensi Indonesia di sektor kendaraan listrik.

“VinFast tidak hanya membangun pabrik, tetapi juga membawa seluruh ekosistem EV ke Indonesia. Ini langkah penting mempercepat transisi menuju mobilitas hijau,” ujar Luhut dikutip dari ANTARA News.

Langkah ini sejalan dengan target pemerintah Indonesia yang menargetkan 2 juta mobil listrik dan 12 juta motor listrik pada 2030 untuk menekan emisi karbon di sektor transportasi.

Mengakar Lewat Ekosistem Terpadu
Keunggulan utama VinFast bukan sekadar di lini produk, tetapi pada konsep ekosistem terintegrasi yang mencakup seluruh rantai nilai industri kendaraan listrik.

Melalui entitas VinFast Trading Indonesia, perusahaan ini mengatur distribusi mobil listrik, e-scooter, dan e-bus secara terpadu. Jaringan ini disokong oleh 29 dealer aktif di berbagai kota besar, dengan rencana penambahan 36 dealer lagi hingga akhir 2025.

Untuk memperkuat layanan purna jual, VinFast menjalin kerja sama strategis dengan jaringan bengkel lokal seperti OtoKlix, Bengkel BOS, Nawilis, Raperind, dan Bridgestone.

“VinFast announced a strategic service partnership with PT Oto Klix Indonesia … to leverage 150 service workshops and enhance after-sales service quality during their transition to electric vehicles,” tulis laman resmi Vingroup.net.

Model kolaboratif ini memungkinkan pertumbuhan jaringan servis secara cepat tanpa membebani dealer dengan investasi infrastruktur besar di awal.

Menjawab Tantangan Infrastruktur
Salah satu tantangan utama dalam ekosistem kendaraan listrik adalah ketersediaan stasiun pengisian daya. VinFast menjawab persoalan ini lewat V-Green, perusahaan afiliasi yang didedikasikan membangun jaringan pengisian EV di seluruh Indonesia.

Pada awal 2025, V-Green menandatangani nota kesepahaman dengan empat mitra strategis untuk membangun lebih dari 63.000 titik pengisian daya hingga akhir 2025, dengan total investasi mencapai USD 300 juta.

“VinFast tidak hanya menghadirkan kendaraan listrik canggih, tetapi juga membangun ekosistem lengkap, mulai dari kendaraan, baterai, pengisian daya, layanan purna jual, hingga pembiayaan, untuk memastikan keluarga Indonesia dapat beralih ke mobilitas listrik dengan percaya diri. Kehadiran VF 7 dan program kepemilikan komprehensif yang kami tawarkan menegaskan komitmen kami dalam menjadikan mobilitas hijau lebih mudah diakses dan praktis bagi semua orang.” kata CEO VinFast Indonesia, Kariyanto Hardjosoemarto, saat peluncuran VF7 di GIIAS 2025.
CEO VinFast Indonesia, Kariyanto Hardjosoemarto
Kehadiran jaringan pengisian ini diharapkan mampu menghapus kekhawatiran konsumen tentang keterbatasan jarak tempuh (range anxiety), sekaligus mempercepat adopsi kendaraan listrik di berbagai wilayah.

Mobilitas Hijau untuk Semua
Di sisi lain, VinFast juga memperluas ekosistemnya ke sektor transportasi publik dan ride-hailing melalui Xanh SM, operator taksi listrik pertama di Indonesia. Sejak beroperasi pada Desember 2024, layanan ini telah memiliki lebih dari 4.000 pengemudi terlatih dan sistem pemesanan multi-kanal melalui aplikasi, hotline, dan metode hailing langsung.

Hingga pertengahan 2025, armada taksi listrik Xanh SM telah menempuh jarak setara penanaman 95.000 pohon dalam penghematan emisi karbon. Layanan ini tak hanya menjadi pilihan transportasi ramah lingkungan, tetapi juga bentuk nyata bagaimana teknologi hijau bisa hadir dalam kehidupan sehari-hari masyarakat.

Fleksibilitas bagi Konsumen
Untuk memperluas jangkauan pasar, VinFast memperkenalkan model bisnis battery subscription atau langganan baterai. Skema ini memungkinkan konsumen membeli mobil dengan harga lebih rendah tanpa harus langsung memiliki baterainya.
battery subscription

Opsi kepemilikan tetap tersedia bagi mereka yang menginginkan kendaraan penuh. Dengan edukasi pasar yang konsisten, model ini diharapkan mampu membuka jalan bagi adopsi kendaraan listrik massal di Indonesia.

Menatap Masa Depan
Strategi VinFast di Indonesia mencerminkan perubahan paradigma dalam bisnis otomotif: dari sekadar penjualan kendaraan menjadi pembangunan ekosistem mobilitas berkelanjutan.

Dengan pabrik lokal, jaringan pengisian yang masif, kemitraan luas di sektor layanan, hingga kehadiran transportasi publik listrik, VinFast tengah menanam akar panjang untuk masa depan industri EV di Nusantara.

Lebih dari sekadar investasi industri, kehadiran VinFast merupakan simbol kolaborasi regional Asia Tenggara dalam menghadapi tantangan global perubahan iklim.

Dan sebagaimana moto yang diusung perusahaan ini—“Creating a Sustainable Future for Everyone”—VinFast tidak sekadar menjual kendaraan, melainkan menghadirkan harapan baru tentang bagaimana teknologi dan keberlanjutan bisa berjalan seiring.
LihatTutupKomentar

BMW R Nine T Racer, Moge Keren dengan Harga Setengah Milyar

BMW R Nine T Racer. Berto/Otojatim Jakarta, Otojatim.com - Pagelaran Indonesia International Motorshow 2017 telah usai. Akan tetapi ad...

close
harga yamaha nmax turbo