iklan jual beli mobil

Inovasi Mobil Listrik Pintar Berbasis IoT, Prof. Dedid Cahya Happyanto Dikukuhkan sebagai Guru Besar PENS

  • Teknologi Mobil Listrik Tanpa Driver dan Berbasis IoT Karya Prof. Dedid Cahya Happyanto 

riset mobil listrik otonom indonesia

Surabaya, Otojatim.com - Prof. Dr. Ir. Dedid Cahya Happyanto, MT telah resmi dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Intelligent Control dan Electric Vehicle di Departemen Teknik Elektro Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS).

Pengukuhan tersebut dilakukan melalui Sidang Senat Terbuka yang berlangsung di Ruang Auditorium, Gedung Pascasarjana PENS, Surabaya pada Selasa (21/3), dipimpin oleh Direktur PENS Aliridho Barakbah, S.Kom., Ph.D.

Dalam sambutannya, Direktur PENS Aliridho Barakbah, S.Kom., Ph.D memberikan testimoni atas kinerja Prof. Dedid, “Pengukuhan Prof. Dedid sebagai guru besar menambah jumlah guru besar PENS menjadi empat orang,” ujarnya.

Ia juga berharap agar Prof. Dedid dapat terus mengembangkan penelitiannya, “Saya sangat yakin, setelah dikukuhkannya Prof. Dedid hari ini, akan bertambah lagi karya-karya beliau, baik riset maupun produk yang kan membawa kemanfaatan bagi kampus, masyarakat bahkan bangsa kita,” tambah Aliridho.

Dalam pidato orasi ilmiahnya yang berjudul “Pengembangan Teknologi Mobil Listrik Smart Car dan Infrastruktur untuk Meningkatkan Pelayanan dan Keamanan Menuju Indonesia Smart City”, Prof. Dedid menjelaskan latar belakang penelitiannya yang berbasis perkembangan teknologi digital.

Ia merancang mobil pintar (smart car) yang dirancang bisa bergerak melalui sistem tanpa perlu pengemudi meskipun ada penumpangnya.

“Saya menyiapkan teknologi ke depan terkait mobil listrik, khususnya smart car. Artinya mobil listrik yang mampu untuk bisa mengatur dirinya. Di awal masih memakai manual, dan yang berikutnya menggunakan tanpa awak, tanpa driver, kemudian nanti dikaitkan dengan sebuah sistem. Mobil ini akan dikendarai penumpang. Penumpangnya tinggal duduk saja,” jelasnya.

Menurut Dedid, sistem mobil pintar ini akan dipantau oleh sistem komunikasi dan informasi yang menggunakan internet of Think (IoT) dan menggunakan big data yang langsung berkomunikasi dengan satelit.

“Kalau kami menggunakan provider biasanya ada kendala jaringan yang lemot dan sebagainya. Makanya kami langsung ke satelit,” ujar pria kelahiran Pasuruan yang berusia 61 tahun itu.

Untuk mengembangkan penelitiannya terkait smart car, Prof. Dedid bekerja sama dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

Diharapkan bahwa penelitiannya akan membawa manfaat bagi masyarakat dan bangsa Indonesia serta memajukan teknologi di bidang kendaraan listrik dan smart city.

Rencana Masa Depan
Transportasi merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan masyarakat, terutama di negara dengan populasi yang padat seperti Indonesia.

Namun, masalah yang sering dihadapi adalah kemacetan yang tinggi, terutama di kota-kota besar. Prof. Dr. Ir. Dedid Cahya Happyanto, MT, seorang pakar transportasi dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, memiliki rencana untuk mengatasi masalah transportasi di Indonesia.

Menurut Dedid, transportasi massal dan personal memiliki dampak yang sama terhadap kemacetan. Jika semua orang menggunakan kendaraan pribadi, maka kemacetan akan semakin tinggi.

Oleh karena itu, transportasi massal menjadi prioritas utama dalam mengatasi masalah transportasi di Indonesia. Transportasi massal yang berbasis elektrik dapat digunakan di darat, udara, atau rel. Tujuan utamanya adalah untuk mengurangi kemacetan dan meningkatkan kenyamanan dalam perjalanan.

“Pemerintah harus menghitung dan memperhatikan pengembangan transportasi massal, bukan hanya memperkenalkan mobil baru,” ujar Dedid.

Salah satu kendaraan listrik yang akan segera dikembangkan adalah mobil listrik berbasis kecerdasan buatan.

Menurut Dedid, manusia ingin menikmati kenyamanan dalam berkendara, dan mobil listrik dapat memberikan itu semua. Setelah mobil listrik ini selesai dikembangkan, akan dilengkapi dengan sensor untuk memberikan kenyamanan dan keselamatan pada penggunanya. Misalnya, mobil akan membawa penumpang dari rumah ke kampus dan sebaliknya dengan nyaman dan aman.

Dedid juga mengingatkan bahwa keberhasilan pengembangan mobil listrik memerlukan dukungan dari masyarakat.

“Semua masyarakat harus taat pada peraturan lalu lintas. Tanpa itu, sulit untuk mencapai tujuan tersebut. Karena jika tidak, akan terjadi kecelakaan, terutama pada pengendara sepeda motor yang suka menerobos di depan mobil. Oleh karena itu, pemerintah dan masyarakat harus bekerja sama untuk mencapai tujuan tersebut,” katanya.

Dengan adanya pengembangan transportasi massal dan kendaraan listrik, diharapkan dapat mengurangi kemacetan dan mempermudah perjalanan masyarakat di Indonesia. Dedikasi dan usaha bersama akan membawa dampak positif bagi transportasi Indonesia di masa depan.

LihatTutupKomentar
close
harga yamaha lexi