iklan jual beli mobil

Penjualan Isuzu Rebound Meski Pandemi, TRAGA Dapat Berkah Dari Consumer Goods dan Logistik

testimoni konsumen isuzu traga

Surabaya, Otojatim.com - Sudah setahun lebih pandemi Covid-19 menghantui ekonomi nasional, termasuk market kendaraan niaga. Tahun lalu, penjualan CV (commercial vehicle) anjlok separuh lebih, secara keseluruhan. Isuzu pun juga terkena imbasnya.

"Tapi itu dulu. Dua bulan diberlakukannya PSBB di awal 2020 membuat pangsa pasar CV tergerus hingga minus 56,2 persen. Termasuk penjualan Isuzu turun 50,5 persen. Namun setelah itu perlahan merangkak naik dan terus membaik hingga sekarang," kata Attias Asril – Marketing Division Head PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) melalui zoom meeting bersama awak media (24/8).

Berdasarkan data year to date Juni 2021 Gaikindo, kini penjualan retail Isuzu terus pulih, hingga semester tahun ini mencatatkan volume 11.968 unit. Ini artinya tumbuh sebesar 53,1 persen (rebound). Di tengah kondisi pertumbuhan pasar otomotif sebesar 33,5 persen.

Bila di-breakdown, kontribusi penjualan Isuzu yang paling besar ada di tipe TRAGA yang mencatatkan volume 5.409 unit. Naik 135 % dibanding periode yang sama tahun lalu yang hanya sebanyak 2.296 unit.

Sementara itu ELF series membukukan penjualan 5.370 unit. Naik 31,1 % dari tahun lalu 4.096 unit. Sedangkan Isuzu GIGA terjual 1.029 unit, tumbuh 36,5 % dari angka 754 unit.

"Tak hanya kenaikan di penjualan saja. Produktivitas aftersales kami juga ikut terdongkrak, program Bengkel Isuzu Berjalan (BIB), yang semula rata-rata 1,53 unit ditangani per hari, sekarang di 2021 menjadi 2,03 unit per hari. Pertumbuhannya mencapai 32,7%," lanjut Attias Asril.
bengkel isuzu berjalan
BIB sendiri adalah program servis di luar bengkel yang selalu menjadi andalan konsumen untuk mempersingkat waktu downtime, sehingga pelanggan tak kehilangan waktu operasional.

"Termasuk spare-partnya kami antar. Hingga ke pelosok, suku cadang Isuzu tetap akan sampai ke tangan konsumen," ungkapnya.

Tentunya, perjalanan kesuksesan Isuzu sendiri tak serta merta karena pulihnya kondisi pasar. Brand awareness yang dibangun oleh produk Isuzu sebenarnya telah menancap di benak konsumen sejak lama.

Hal ini diamini oleh Morin Tandra, Kepala Cabang Isuzu Margomulyo Surabaya yang dihubungi secara terpisah.

"Konsumen, terutama orang-orang lama yang berkecimpung di bidang logistik dan fast moving consumer goods, sudah hafal karakter mesin Isuzu. Mereka mengakui kalau konsumsi bahan bakarnya lebih irit hingga 20 persen," ungkap Morin.

"Contohnya Isuzu TRAGA, semakin lama dipakai semakin memberikan manfaat karena mesinnya yang direct injection turbo 80 PS dan menggunakan timing gear. Bukan timing belt yang berisiko lebih mudah putus karena pemakaian berat, bila servisnya tidak dikontrol sopir," jelasnya.
penjualan isuzu 2021Isuzu TRAGA andalan pengusaha logistik


"TRAGA sendiri mempunyai volume muatan lebih besar, baknya 30 cm lebih panjang dibanding kompetitor sekelasnya. Average owning cost secara keseluruhan, baik dari segi konsumsi BBM maupun biaya perawatan menjadikan 12 % lebih untung tiap kali muat atau jalan," beber Morin.

Salah satu konsumen setia Isuzu, PT Sukses Inti Pertama, produsen Minyak Goreng Valensia tidak merasa khawatir dengan bisnisnya di masa PPKM.

"Berkat Isuzu TRAGA yang irit bahan bakar hingga 20% dapat menghemat jutaan rupiah untuk biaya operasional. Apalagi dengan adanya Bengkel Isuzu Berjalan (BIB) yang mendukung kemudahan service dan pengantaran spare part," kata Welly Sugiharto, Komisaris PT Sukses Inti Pertama.

IAMI sendiri optimis, tahun ini bakal meraih target marketshare 35% untuk Pickup (TRAGA), 25% untuk medium-truck (ELF series), dan 14 % untuk heavy duty truck (GIGA). Segmen consumer goods, logistik dan jasa kurir sedang mengalami pertumbuhan.

Isuzu, diketahui sudah 10 tahun lebih berpengalaman dalam penggunaan teknologi commonrail. Artinya sudah siap bila aturan kewajiban emisi Euro4 diterapkan. Bahkan IAMI sudah mengekspor Isuzu TRAGA Euro-4 ke Filipina sejak 2019.

"Tahun ini cukup menjanjikan meskipun di tengah ancaman pandemi. Ada kemungkinan pasar akan menyusut meski tak separah tahun lalu. Dan pastinya akan rebound lebih cepat. Kami akan terus mengikuti peluang-peluang baru yang lebih besar. Meningkatkan pelayanan dan skill karyawan supaya tetap kompetitif. Dan yang terpenting, improvement terus-menerus pada aftersales terutama di era digital ini," tutup Attias Asril.(*)

LihatTutupKomentar
close
harga yamaha lexi