Media Test Drive Wuling Cortez: Ekspedisi Tiga Hari ke Gunung Bromo

test drive wuling cortez
Kali ini Otojatim berkesempatan mencoba Wuling Cortez di Jawa Timur, tepatnya di rute Malang-Bromo-Surabaya
Surabaya, Otojatim.com - Antara tegang dan kagum, saat mengarungi kawasan Bromo Jawa Timur. Beruntung, yang menemani perjalanan tour kali ini adalah Wuling Cortez yang andal selama media test drive berlangsung. Otojatim berkesempatan untuk menjajal Medium MPV ini dengan kontur jalan yang berbeda-beda. 

Apa saja kelebihan dan kekurangan Wuling Cortez dibandingkan Medium MPV lainnya? Dua hari kami mengeksplorasi mobil baru ini, dan ternyata banyak sekali kejutan yang kami temui.

Selain transmisi manual, Wuling Cortez juga menawarkan sistem transmisi otomatik I-AMT. Namun matiknya ini masih menggunakan girboks gigi transmisi manual, bukan memakai torque converter seperti layaknya transmisi otomatik konvensional. Ya, mirip dengan sistem transmisi AGS pada Suzuki Ignis. Tapi Cortez jauh lebih halus saat perpindahan giginya.
Jadi inilah cerita perjalanan kami bersama Wuling Cortez bertransmisi I-AMT selama dua hari menjelajahi Malang, Bromo dan berakhir di Surabaya. 

Perjalanan ke Bromo, menguji performa sebenarnya

Start dari diler Wuling Malang, rombongan merasakan lalu lintas Kota Apel ini terlebih dahulu 
Diproduksi pada segmen Medium MPV di Indonesia, tentunya harus melalui beragam ujian. Dan yang terpenting adalah kemampuan melintasi jalanan berkontur jelek dan punya kemiringan bervariasi. Untuk itu, saat media test drive Wuling Cortez diajak menelusuri jalan menuju Gunung Bromo. Rute ini sangat menantang terutama untuk mobil berpenggerak roda depan seperti Wuling Cortez. 

Setelah makan siang di Kota Malang, langsung saja kami melanjutkan perjalanan ke Pasir Berbisik di kawasan Bromo. Jalanan naik-turun dengan kemiringan yang curam enteng saja dilahap oleh Wuling Cortez. Apalagi menuju Pasir Berbisik itu banyak sekali jurang dan jalanan yang begitu sempit. Ngeri rasanya.
keunggulan wuling cortez
Jalanan yang rusak tak menghalangi Wuling Cortez melintasi indahnya alam Taman Nasional Gunung Bromo
Sebelum memasuki Kawah Bromo, kami berhenti dulu di Plataran Bromo. Saat itu tiba-tiba hujan deras membuat cuaca tidak bersahabat. Tapi justru itulah tantangan dimulai.


Dengan bobot 1,4 Ton, Wuling Cortez I-AMT tetap lincah diajak bermanuver di jalanan sempit dan berkelok. Apalagi ditambah tanjakan curam maka semakin berat saja ujian yang kami tempuh untuk bisa sampai di Pasir Berbisik.

Kabut tak memghalangi kami untuk sampai di Pasir Berbisik 
Dan ternyata Wuling Cortez sukses tiba di tujuan tanpa kendala. Hal tersebut membuktikan kalau karakter AMT pada Wuling Cortez bisa senyaman mobil matik dan sekuat transmisi manual. Saat berhenti di tanjakan atau turunan terbantu dengan adanya Auto Vehicle Hold. Ini mirip fitur Hill Start Assist Control dan Hill Descent Control.

Setibanya di Bromo, Wuling Cortez juga tidak mengalami masalah sedikit pun melahap kawasan Pasir Berbisik. Kami cukup surprised dengan kemampuan Cortez di medan yang tergolong berat ini. 

Membuktikan kalau Cortez sanggup melewati jalanan seperti di Bromo
Pada artikel selanjutnya akan kami bahas bagaimana kestabilan dan kelincahan mobil berdimensi bongsor ini. Juga bagaimana impresi berkendara di perkotaan terutama Surabaya yang mirip kondisinya di Jakarta. 

Selanjutnya:


LihatTutupKomentar
close
harga yamaha lexi