OTOJATIM - Libur Natal dan Tahun Baru 2025 selalu identik dengan satu hal, jalanan penuh. Di Surabaya dan jalur penyangga, kepadatan lalu lintas bukan lagi kejutan, melainkan agenda tahunan. Bagi pengendara motor yang membawa keluarga sebagai tujuan utama perjalanan, macet panjang bukan sekadar soal waktu, tapi soal keselamatan yang tak bisa ditawar.
![]() |
| MPM Honda Jatim ingatkan pengendara motor di Surabaya untuk menyiapkan diri dan kendaraan saat menghadapi macet Nataru. |
Instruktur Safety Riding MPM Honda Jatim, Hari Setiawan, menilai pengendara harus sadar sejak awal bahwa macet menuntut cara berkendara berbeda. Fokus, sabar, dan disiplin menjadi modal utama sebelum mesin dinyalakan.
“Kemacetan membuat pengendara sering tergoda melakukan manuver berisiko. Jaga emosi, tetap sabar, dan hindari bergerak zig-zag di antara kendaraan. Lakukan pengecekan motor sebelum berangkat, gunakan riding gear lengkap, dan pastikan tubuh dalam kondisi fit agar tetap fokus di jalan,” kata Hari.
Menjelang Nataru, skutik bermesin 160 cc seperti Honda ADV160 kerap jadi pilihan warga Surabaya untuk perjalanan jarak menengah hingga ke luar kota. Posisi duduk rileks dan karakter suspensi yang empuk membuat motor ini terasa bersahabat saat harus berhenti-jalan di antrean panjang. Namun, kenyamanan kendaraan tetap tak berarti tanpa sikap berkendara yang benar.
“Walaupun motor mendukung kenyamanan, kebiasaan berkendara aman tetap yang menentukan. Atur kecepatan secara stabil, jaga jarak aman, dan waspadai motor atau mobil yang tiba-tiba berpindah jalur saat macet,” lanjut Hari.
Dari sisi pembinaan, MPM Honda Jatim terus menanamkan budaya Cari Aman melalui berbagai kanal edukasi. Marketing Communication & Development Division Head MPM Honda Jatim, Suhari, menyampaikan bahwa pembelajaran keselamatan bukan agenda musiman, melainkan proses rutin yang menyasar berbagai lapisan pengendara.
“Kami terus memperkuat budaya Cari_Aman melalui pelatihan reguler, edukasi komunitas, dan kampanye keselamatan. Ini merupakan bagian dari komitmen kami dalam Sinergi Bagi Negeri, agar masyarakat semakin siap menghadapi perjalanan Nataru yang padat dan penuh tantangan,” ujar Suhari.
Agar tak panik di tengah kemacetan, persiapan teknis wajib dilakukan sebelum berangkat. Tekanan ban, rem, oli, lampu, klakson, serta bahan bakar harus dipastikan dalam kondisi optimal. Riding gear lengkap juga bukan formalitas, melainkan pelindung utama ketika situasi tak terduga terjadi.
Selain motor, tubuh pengendara harus siap tempur. Jas hujan, obat pribadi, dan pengisi daya ponsel menjadi perlengkapan penting selama perjalanan. Saat terjebak macet panjang, pengendara disarankan tetap tenang, menjauhi blind spot, dan tidak berhenti sembarangan. Jika lelah mulai terasa, istirahat sejenak jauh lebih aman dibanding memaksakan diri.
Macet Nataru memang tak bisa dihindari. Namun, dengan persiapan matang dan sikap berkendara yang terkendali, perjalanan menuju keluarga tersayang tetap bisa ditempuh dengan rasa aman. Jalan padat boleh jadi tantangan, tapi pulang selamat tetap tujuan utama.




