OTOJATIM - Keberhasilan Fadillah Arbi Aditama mengunci gelar Juara Asia AP250 di Asia Road Racing Championship (ARRC) 2025 bukan sekadar kemenangan individu. Lebih dari itu, pencapaian ini memperpanjang catatan dominasi CBR250RR sebagai motor produksi Indonesia yang terus mengantarkan pebalap muda ke puncak podium Asia.
![]() |
| Fadillah Arbi Aditama merayakan keberhasilannya menjadi Juara Asia AP250 di ARRC 2025, Buriram, Thailand. |
“Terima kasih Astra Honda yang menyiapkan motor sangat baik dan membuat saya jadi juara Asia. Terima kasih dukungan pecinta balap Indonesia,” ujar Arbi usai balapan di Chang International Circuit, Buriram, Thailand.
CBR250RR bukan nama baru di kancah balap Asia. Sejak debutnya, motor ini telah mengantar Gerry Salim (2017), Rheza Danica (2018 dan 2023), serta Herjun Atna Firdaus (2024) menjadi juara. Arbi kini melanjutkan estafet prestasi tersebut, membuktikan bahwa pembinaan berjenjang yang dilakukan PT Astra Honda Motor (AHM) terus menghasilkan talenta kompetitif.
Tak hanya Arbi, Davino Britani juga menunjukkan potensi besar. Di musim perdananya di kelas AP250, pebalap 16 tahun ini berhasil finis di posisi kesembilan klasemen akhir dengan 65 poin. Kombinasi performa keduanya menjadikan AHRT sebagai juara tim AP250 musim ini.
Sementara itu, di kelas Supersport 600 (SS600), Mohammad Adenanta Putra nyaris mengawinkan gelar untuk Indonesia. Sayangnya, insiden di dua balapan terakhir membuatnya harus puas finis di posisi ketiga klasemen akhir dengan 152 poin.
“Balapan yang sangat emosional untuk saya. Sampai di lap terakhir saya memimpin, namun terjatuh dan harus kehilangan gelar juara yang sudah di depan mata,” kata Adenanta.
Meski belum berhasil membawa pulang gelar SS600, Adenanta tetap menunjukkan performa luar biasa. Ia bersaing ketat sepanjang musim dan menjadi salah satu pebalap paling kompetitif di kelasnya.
Di kelas Asia Superbike 1000 (ASB1000), Andi Farid Izdihar alias Andi Gilang juga tampil solid. Bersama CBR1000RR-R, ia meraih podium kedua di race pertama dan finis keenam di race kedua. Hasil ini menempatkannya di posisi keenam klasemen akhir dengan 103 poin.
Konsistensi para pebalap binaan AHM di berbagai kelas ARRC 2025 menjadi bukti bahwa jalur pembinaan yang diterapkan berjalan efektif. Dari AP250 hingga ASB1000, mereka mampu bersaing di level tertinggi Asia.
“Pencapaian ini tidak lahir begitu saja, tetapi merupakan hasil penjenjangan pembinaan balap yang terus kami bangun, mulai dari level nasional hingga internasional,” ujar Andy Wijaya, General Manager Marketing Planning & Analysis AHM.
Dengan fondasi yang kuat dan regenerasi yang terus berjalan, Indonesia memiliki harapan besar untuk terus mencetak pebalap-pebalap tangguh yang mampu bersinar di panggung Asia bahkan dunia.




