OTOJATIM - Hendra Noor Saleh, sosok yang dikenal luas di dunia otomotif Indonesia, kini menapaki puncak akademik. Ia resmi menyandang gelar doktor Ilmu Manajemen dari Universitas Tarumanagara (Untar) Jakarta setelah mempertahankan disertasinya dalam Sidang Terbuka Promosi Doktor Ilmu Manajemen pada Senin (27/10/2025) di Gedung M, Kampus I Untar, Jakarta.
![]() |
| Hendra Noor Saleh usai meraih gelar doktor Ilmu Manajemen dari Universitas Tarumanagara, Jakarta, Senin (27/10/2025). |
Sidang dipimpin oleh Ketua Penguji sekaligus Direktur Program Pascasarjana Untar, Prof. Dr. Ir. Agustinus Purna Irawan, M.T., M.M., IPU., A.E., bersama tim promotor dan penguji lainnya. Hadir pula keluarga, rekan industri otomotif, wartawan, akademisi, hingga dua putri mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Lisa dan Ira JK.
Prof. Agustinus menyampaikan rasa bangga atas capaian Kohen. “Selamat kepada Doktor Hendra serta keluarga. Gelar ini membawa tanggung jawab moral yang besar. Kami bangga dan berharap beliau terus menjaga nama baik almamater serta berkontribusi bagi bangsa dan negara,” ujar Prof. Agustinus.
Menurutnya, capaian ini menunjukkan kualitas akademik Untar yang selaras dengan arah inovasi nasional menuju penggunaan kendaraan berbasis listrik.
Dalam pemaparannya, Kohen menekankan pentingnya memahami perilaku konsumen dalam mempercepat adopsi kendaraan listrik.
“Pemerintah sudah banyak mengeluarkan kebijakan regulatory driven berupa insentif, namun itu hanya bersifat sementara. Diperlukan pendekatan market driven agar industri lebih memahami faktor-faktor pendorong minat beli kendaraan listrik di pasar,” jelas Kohen.
Ia menambahkan, kebaruan penelitiannya terletak pada integrasi model TAM dengan pengalaman pengguna sebelumnya (prior experience). Variabel seperti perceived usefulness, perceived ease of use, technology discomfort, dan customer experience dikombinasikan untuk memperkuat pemahaman tentang minat beli mobil listrik.
Pengamat otomotif Yui Hastoro yang turut hadir, menilai penelitian Kohen sangat relevan dengan kondisi pasar. “Market driven ini penting. Mobil listrik jangan hanya didorong oleh kebijakan pemerintah, tapi juga berdasarkan kebutuhan dan pengalaman konsumen,” ujarnya.
Yui juga menyoroti gagasan Kohen tentang pembentukan Electrical Vehicle (EV) Center sebagai wadah edukasi publik. “EV Center bukan hanya tempat jualan mobil atau servis, tapi pusat pembelajaran bagi konsumen untuk memahami teknologi kendaraan listrik,” tambahnya.
Apresiasi juga datang dari Rudi MF, Project Manager Indonesia International Motor Show (IIMS).
“Semoga hasil riset ini bisa menjadi rujukan industri otomotif untuk menarik minat konsumen dan memperluas pasar kendaraan listrik di Indonesia,” ujarnya.
Sementara itu, Prof. Dr. Wasiaturrahma, S.E., M.Si., Guru Besar Universitas Airlangga, memberikan apresiasi khusus. “Kanda saya ini menjadi inspirasi bahwa tidak ada kata terlambat untuk menuntut ilmu. Semoga ilmunya bermanfaat bagi pemerintah dan masyarakat,” tuturnya.
Kohen bukan nama baru di dunia otomotif. Puluhan tahun ia berkecimpung di media di bawah Kompas Gramedia dan dikenal sebagai salah satu dedengkot jurnalis otomotif Indonesia. Kariernya kemudian berlanjut sebagai Presiden Direktur PT Dyandra Promosindo—penyelenggara Indonesia International Motor Show (IIMS)—serta Direktur di PT Dyandra Media International Tbk. Kini, selain aktif sebagai komisaris di beberapa perusahaan dan pengajar, Kohen juga berkiprah di Pico Group Singapura.
Perjalanan akademiknya hingga ke gelar doktor menjadi inspirasi banyak kalangan. Dari ruang redaksi hingga ruang sidang akademik, Hendra Noor Saleh menunjukkan bahwa semangat belajar dan kontribusi bagi bangsa tak mengenal batas usia.




