- Oli palsu yang ada di pasaran kian mirip dengan produk asli. Kemasannya menggunakan botol bekas sehingga konsumen kesulitan membedakan saat membelinya.
Otojatim.com – Peredaran oli palsu memang meresahkan. Pasalnya peran oli sangat besar dalam menjaga performa kendaraan. Penggunaan oli palsu dapat membuat pelumasan tidak optimal dan komponen lebih cepat aus. Tentunya hal ini juga membuat mobil jadi boros bahan bakar karena mesin bekerja lebih berat.

Tak sampai di situ, oli palsu juga dapat memicu overheating, meninggalkan endapan (sludge) yang menyumbat saluran oli, hingga membuat mesin macet total.
Sialnya, penggunaan oli di luar standar resmi pabrikan juga bisa membatalkan garansi kendaraan. Kalau sudah begini, jadi rugi bandar.
Untuk menghindari jebakan oli palsu, Anda bisa melakukan beberapa pengamatan sederhana pada penampakan oli. Ciri pertama oli asli adalah bening dan bebas kotoran. Sedangkan oli palsu cenderung keruh.
Oli berkualitas umumnya berwarna kuning muda seperti madu, sedangkan oli palsu lebih gelap. Aroma oli palsu biasanya menyengat seperti bekas terbakar, sedangkan oli asli cenderung tidak berbau.
Dari segi viskositas juga berbeda. Oli palsu biasanya lebih kental dan bisa dirasakan perbedaannya saat digunakan.
Astra Peugeot mengingatkan agar konsumen hanya menggunakan oli sesuai spesifikasi dan membeli hanya di bengkel resmi agar kendaraan tetap prima dan umurnya lebih panjang.

“Oli merupakan darah bagi mesin. Kami mengingatkan pelanggan agar tidak tergiur harga murah dari produk yang tidak jelas asal-usulnya, karena risiko kerusakan mesin bisa jauh lebih besar,” kata Fadjar Tjendikia, Head of After Sales Astra Peugeot.
Bukan cuma menjamin keaslian oli, bengkel resmi Astra Peugeot juga menjamin mobil kesayangan Anda ditangani oleh teknisi tersertifikasi. Konsumen juga akan mendapatkan garansi pekerjaan sehingga merasa tenang saat melakukan perawatan kendaraan.