Test Drive: Membandingkan Impresi Berkendara Wuling Confero vs Toyota Avanza

Surabaya, Otojatim.com – Kehadiran Wuling Confero S langsung menggebrak pasar otomotif Jawa Timur. Mengingat harga dan fitur yang ditawarkan sangat kompetitif. Varian tertinggi Wuling Confero S hanya dibanderol Rp172,9 juta (OTR Surabaya). Harga segitu mendapatkan fitur sekelas mobil mewah.

Kami akan mengulas bagaimana impresi berkendara di balik setirnya. Kesempatan test drive ini kami dapatkan saat mengunjungi diler Wuling di Jl HR Muhammad, Surabaya (9/9).

Karena Wuling Confero dihadirkan untuk meramaikan pasar LMPV yang telah lama dipimpin Avanza, tak salah bila kami memberikan kesimpulan penilaian test drive ini dengan membandingkan sang pendatang baru, versus mobil sejuta umat tersebut pada bagian akhir artikel.
Wuling vs avanza
RIVAL AVANZA: Rasa penasaran ngegas Wuling terbayar sudah.
Interior Mewah
Saat buka-tutup pintunya, Wuling jauh dari gambaran “kaleng krupuk”. Karet peredam pada pintu bekerja dengan baik memberi kesan mobil ini tidak dibuat asal-asalan. Ini seharusnya menjadikan kesenyapan di dalam kabin yang cukup baik.

Begitu juga ketika memasuki kabin Confero tipe tertinggi ini, kami cukup terkesan dengan interior yang mengingatkan pada Kijang Innova Luxury (2015). Bantalan jok kulitnya empuk dan nyaman dengan lapisan tebal. Mungkin saking tebalnya, kami merasa ada ganjalan di bagian lumbar jok pengemudi. Tapi ini enak, tidak membuat mudah capek.
keunggulan kelemahan wuling
USB Port untuk mengecas hape, ada di kabin tengah dan belakang
Di kabin tengah, jok model captain seat menciptakan kesan lega dan ekslusif. Ada armrest yang bisa dilipat sesuai kebutuhan. Di sini terdapat USB port, untuk mengisi baterai smartphone. Build quality-nya tidak bisa diremehkan.

Dimensi dan fitur
Wuling Confero S memiliki panjang 4.493 mm. Rivalnya Avanza/Xenia (4.190 mm), Ertiga (4.265 mm) dan Mobilio (4.398 mm). Ini yang membuat ruang kabin Confero paling luas. Efeknya penumpang pada baris kedua dan ketiga masih menyisakan legroom yang memadai. Headroomnya pun cukup lega. Hal inilah yang harus kami akui, jika kabin Wuling Confero S lebih baik dari para kompetitornya di kelas Low MPV.

Untuk sistem pengereman, hanya Wuling Confero S yang menggunakan disc brake pada keempat rodanya. Apalagi, sudah dilengkapi dengan ABS dan EBD. Tentu, ini menjadi senjata ampuh untuk mendongkrak penjualan Wuling Confero S.

Di samping itu, terdapat dual airbag, jok ISOFIX, head unit 8 inci dengan mirror link, rear camera. LMPV pertama dan satu-satunya yang mempunyai fitur Tire Pressure Monitoring System (TPMS).
kelebihan kekurangan wuling
Headlight level adjuster 3 tingkat
Fitur lain, yang tidak dimiliki oleh para rivalnya adalah manual leveling headlight adjuster. Di sini pengemudi bisa mengatur tinggi sinar lampu utama dari dalam kabin dengan cara manual.

Performa dan Kenyamanan
Berbanding terbalik ketika menjalankan kendaraan ini. Kenyamanan kami agak terusik dengan adanya “dengung” dari kompartemen kopling. Kami menduga sumber suara tersebut berasal dari mekanisme penggerak kendaraan.

Ekspektasi kami sebelumnya yang membayangkan seperti menaiki Kijang Innova ternyata pupus. Mobil ini belum sampai ke sana. Vibrasi kecil masih menerobos ke dalam kabin. Padahal kami lihat sebelumnya, insulator pada sekat ruang engine maupun kap mesin telah terpasang sebagai standar pabrikan.

Mengenai soal mesin, tidak perlu khawatir dengan Wuling Confero S yang memiliki tenaga paling besar dibandingkan para rivalnya. Mesin empat silinder berkapasitas 1,500 cc yang dimiliki Wuling Confero, memiliki daya puncak hingga 107 dk pada 5.800 rpm, dengan torsi 142 Nm.


Baca juga:

Ketika kami mencoba di jalan tol akselerasinya cukup baik untuk sebuah LMPV. Namun ada satu hal menjadi perhatian adalah handling saat bermanuver yang terasa agak liar. Bisa jadi ini akibat suspensi yang terlalu mengayun pada kendaraan ber-ground clearance tinggi (205 mm). Kami rasa, efek ini bisa diakali dengan meng-upgrade ban (cari yang lebih empuk dan berdaya cengkeram tinggi).

Kami senang Wuling Confero S menggunakan penggerak roda belakang. Kelebihannya sangat tangguh untuk masyarakat dan kondisi jalanan di Indonesia dibandingkan dengan penggerak roda depan.

Kalimat di atas bukan tanpa alasan. Karena Wuling Confero diciptakan sebagai people carrier alias mobil yang setiap saat harus mengangkut beban 7-8 penumpang. Dan semua kendaraan pengangkut beban lebih ideal berpenggerak belakang. Layaknya pikap, jip ataupun bus. Gak ada bus penggerak roda depan bukan?

Kesimpulan:
Dari segi desain, Wuling Confero terkesan kaku dengan garis-garis bodinya.

Pesan yang dibawakan Wuling sangat jelas, bahwa Confero lebih mengutamakan akomodasi daripada style. Hal ini tercermin pada sudut duduknya yang lebih tegak karena setir posisi rendah, sejajar siku yang menyerupai Kijang LGX. Berbeda dengan Avanza yang lebih berasa tenggelam dan seakan lebih nyantai.

Overall, kenyamanan Wuling Confero dan Toyota Avanza kurang lebih punya poin yang sama. Confero menang lega dan interiornya mewah sedangkan Avanza kami rasa mempunyai peredaman suara dan getaran yang lebih baik serta modelnya yang stylish

Sayangnya, Wuling Confero minus indikator AVG, sehingga untuk menentukan konsumsi BBM nya harus dilakukan secara full-to-full. Dan itu belum kami lakukan mengingat durasi test drive yang singkat.

Sebagai referensi impresi saat test drive Grand New Avanza bisa Anda lihat pada artikel yang pernah kami tulis di media lain sebelum berkarya di Otojatim (2015) di link berikut:
Perbedaan Mengendarai Avanza Baru dan Lama, Begini Rasanya!

Untuk menjadi market leader seperti di negeri asalnya, jalan Wuling masih panjang. Masih banyak tantangan yang perlu diatasi. Seperti DP leasing yang tinggi dan image resale value. Belum lagi, perang diskon para pemain LMPV.

Wuling hanya perlu untuk membuktikan.
LihatTutupKomentar
close
harga yamaha lexi