OTOJATIM – Pemerintah Indonesia tengah mempersiapkan kebijakan mandatori pencampuran etanol 10% (E10) ke dalam bahan bakar bensin sebagai bagian dari strategi transisi energi nasional. Langkah ini tidak hanya bertujuan mengurangi ketergantungan terhadap BBM impor, tetapi juga mendorong terciptanya energi yang lebih bersih dan berkelanjutan.
![]() |
Sticker E15 E10 di tutup tangki BBM |
Secara teknis, etanol memiliki angka oktan tinggi dan kandungan oksigen yang membantu proses pembakaran lebih sempurna. Hasilnya, emisi gas buang berkurang dan performa mesin meningkat. Namun, konsumsi bahan bakar bisa sedikit lebih boros karena kandungan energi etanol lebih rendah dibandingkan bensin murni. Selain itu, sifat higroskopis etanol berpotensi menimbulkan korosi pada kendaraan lama yang belum dirancang untuk bahan bakar ber-etanol.
Menanggapi kebijakan ini, Stellantis memastikan bahwa seluruh kendaraan bermesin bensin Peugeot yang diproduksi sejak tahun 2000 telah kompatibel dengan bahan bakar ber-etanol hingga E10. Termasuk di antaranya SUV populer seperti Peugeot 3008, 5008, dan 2008.
“Sesuai informasi dari Stellantis, semua kendaraan bensin Peugeot produksi tahun 2000 ke atas sudah kompatibel dengan BBM ber-etanol. Jadi konsumen tidak perlu khawatir, SUV Peugeot sudah siap menggunakan bensin E10,” ujar Fadjar Tjendikia, Head of After Sales Astra Peugeot.
Dengan dukungan teknologi mesin modern dan sistem bahan bakar yang telah disesuaikan, SUV Peugeot diyakini mampu menjaga performa dan efisiensi meski menggunakan bahan bakar campuran etanol. Ketersediaan bensin ber-etanol berkualitas tinggi juga menjadi faktor penting dalam menjaga keawetan mesin.