OTOJATIM - Lampu sein atau penunjuk arah sering dianggap remeh, padahal fungsinya vital sebagai alat komunikasi antar pengguna jalan. Data kecelakaan menunjukkan, 30% insiden di jalan raya dipicu kesalahan sinyal belok. Honda melalui program #Cari_Aman mengingatkan pentingnya penggunaan lampu sein secara tepat untuk menciptakan lalu lintas yang aman dan tertib.
Menurut Instruktur Safety Riding MPM Honda Jatim, Hari Setiawan, banyak pengendara abai terhadap prosedur dasar ini. “Masih banyak pengendara yang menyepelekan fungsi lampu sein. Padahal, ini adalah bentuk komunikasi utama antar pengguna jalan. Kami mengajak para bikers untuk belajar lebih dalam melalui pelatihan di MPM Safety Riding Center,” tegasnya.
Berikut 10 panduan penggunaan lampu sein yang wajib dipraktikkan:
MPM Honda Jatim secara rutin menggelar pelatihan safety riding gratis untuk masyarakat. Program ini mencakup simulasi penggunaan lampu sein, teknik pengereman, dan manajemen risiko di jalan. “Edukasi berkala diperlukan agar pengendara tak hanya mengandalkan insting, tetapi juga prosedur standar keselamatan,” tambah Hari.
Kesalahan kecil seperti lupa mematikan sein atau memberikan sinyal terlalu mendadak sering memicu insiden berantai. Padahal, menurut riset, penggunaan lampu sein yang tepat bisa mengurangi risiko tabrakan samping hingga 45%.
#Cari_Aman bukan sekadar jargon, melainkan komitmen bersama untuk membangun budaya tertib lalu lintas. Mulailah dari hal sederhana: nyalakan sein dengan benar, selamatkan nyawa.
![]() |
Penggunaan lampu sein yang benar oleh pengendara Honda |
Berikut 10 panduan penggunaan lampu sein yang wajib dipraktikkan:
- Pelajari Fitur Motor: Pastikan paham letak dan cara aktivasi lampu sein sebelum berkendara.
- Sinyal 3 Detik Sebelum Manuver: Beri waktu cukup bagi pengendara lain untuk antisipasi gerakan Anda.
- Pastikan Arah Sein Sesuai: Hindari kesalahan fatal seperti menyalakan sein kiri saat belok kanan.
- Matikan Setelah Manuver: Sein yang terus menyala bisa membingungkan pengguna jalan lain.
- Aktifkan Saat Menyalip: Beri tanda pada kendaraan depan dan belakang sebelum berpindah jalur.
- Gunakan Saat Keluar-Masuk Area: Termasuk saat putar balik, keluar gang, atau parkir.
- Cek Lingkungan Sekitar: Pastikan kondisi aman dengan memanfaatkan spion sebelum memberi sinyal.
- Nyalakan Meski Jalan Sepi: Kewaspadaan tetap diperlukan meski tak terlihat kendaraan lain.
- Hindari Lampu Hazard untuk Belok: Hazard hanya untuk kondisi darurat seperti mogok atau kecelakaan.
- Pastikan Posisi Kendaraan Sudah Tepat: Hindari menyalakan sein saat masih ragu atau belum berada di lajur yang benar.
MPM Honda Jatim secara rutin menggelar pelatihan safety riding gratis untuk masyarakat. Program ini mencakup simulasi penggunaan lampu sein, teknik pengereman, dan manajemen risiko di jalan. “Edukasi berkala diperlukan agar pengendara tak hanya mengandalkan insting, tetapi juga prosedur standar keselamatan,” tambah Hari.
Kesalahan kecil seperti lupa mematikan sein atau memberikan sinyal terlalu mendadak sering memicu insiden berantai. Padahal, menurut riset, penggunaan lampu sein yang tepat bisa mengurangi risiko tabrakan samping hingga 45%.
#Cari_Aman bukan sekadar jargon, melainkan komitmen bersama untuk membangun budaya tertib lalu lintas. Mulailah dari hal sederhana: nyalakan sein dengan benar, selamatkan nyawa.