- Atlet balap sepeda tahun 60-an, Abah Tarwi, ternyata punya hobi lain selain bersepeda. Pria yang tahun ini genap berusia 82 tahun tersebut diam-diam menggemari motor antik. Model apa yang jadi favoritnya?
Otojatim.com - Abah Tarwi. Sosoknya dikenal sebagai atlet balap sepeda asal Surabaya, telah aktif mengukir prestasi nasional dan internasional sejak 1962 hingga 2012. Di antaranya medali emas sebanyak 7 kali pada pagelaran PON, hingga menjadi juara dalam Tour De Java di tahun 70-an.
Kecintaannya pada sepeda tak pernah pudar meski sudah tak aktif lagi di arena balap. Di usianya ke 79 tahun, tepatnya tahun 2020 lalu, Abah Tarwi bersepeda dari Surabaya ke Jakarta menempuh jarak 1100 km. Bahkan di ulang tahunnya yang ke 82, Abah Tarwi menantang masyarakat untuk gowes bareng keliling Surabaya.
Di balik sepak terjangnya di dunia balap sepeda, ternyata Abah Tarwi punya hobi lain. Ia mengaku sangat senang dengan motor antik. Ia memamerkan motor lawas koleksinya, Zundapp, keluaran tahun 1962.
Motor tersebut terparkir ganteng di rumahnya di jalan Ngagel Kebonsari II Surabaya. Abah Tarwi mengaku motor kesayangannya itu banyak dipinang orang, namun hingga kini ia belum berminat melepasnya.
"Motor ini saya pake pas pengin di waktu senggang saat tidak ada kegiatan bersepeda. Banyak yang mau membelinya. Saya tidak kasih karena saya senang. Motor ini antik," ucapnya.
Usut punya usut, Abah Tarwi sempat mengoleksi beberapa motor. "Pernah punya BMW R27 dan AJS," aku Abah Tarwi.
Zundapp Super Combinette yang dimiliki Abah Tarwi merupakan motor klasik garapan Jerman yang saat ini sudah langka.
Motor berkapasitas 50 cc tersebut diproduksi oleh Zündapp-Werke GmbH di Nuremberg. Pabrik ini kemudian gulung tikar setelah perang dunia kedua tahun 1984.
Populasinya yang telah langka membuat Zundapp tergolong sebagai barang antik. Para kolektor mungkin tidak akan lagi memperjualbelikan motor unik tersebut.
