Sabtu, 26 Mei 2018
 |
| Tampilan spidometer Suzuki NEX II |
Surabaya, Otojatim.com - Awak media dan blogger di Jatim sangat beruntung mendapat kesempatan pertama untuk menjajal Suzuki NEX II. Pasalnya, di Jatim-lah PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) mengadakan launching resmi pertama kali skutik baru tersebut setelah beberapa waktu diperkenalkan di Jakarta.
Dalam presentasinya, Banggas Pardede, Marketing Relation Manager SIS menjamin bahwa pengendara Suzuki NEX II gak bakal merasa pegal-pegal atau kesemutan setelah riding. Berbeda dengan biker motor lain. Penasaran, kami pun langsung naik ke skutik yang diklaim punya konsumsi BBM 49 km per liternya ini.Motor ini punya ground clearance 15 cm, dan ketinggian seat mencapai 74 cm. Buat saya yang punya tinggi 175 cm jelas kaki gak akan jinjit, saya pikir buat cewek di bawah 160 cm pun gak ada masalah. Postur duduk juga nyaman sekali berkat jok yang empuk khas Suzuki.
 |
| Awak media melakukan test ride Suzuki NEX II pertama kali, bahkan motor belum ada plat nomor sehingga harus ada ijin khusus dari kepolisian untuk kegiatan ini, diantaranya harus dikawal dengan voorijder. |
Akhirnya kami mengetahui kenapa Suzuki mengklaim naik NEX II gak bakal pegal, ternyata setangnya tinggi dipadu dengan floorboard yang luas. Seberapa tinggi? Meski belum sempat mengukur, tapi yang kami rasakan setangnya lebih tinggi daripada Mio Soul GT ataupun Honda Vario. Hal ini membuat posisi duduk menjadi santai, tidak kaku. Cocok buat turing jarak jauh.
Suzuki NEX II hadir pada kelas entry level (low skutik), dengan mesin hanya 113 cc. Memang untuk tarikan awal tidak terlalu spontan mirip Mio dan Vario 125 cc. Tapi meski begitu, torsinya masih tetap mumpuni saat tarikan panjang.
Yang istimewa menurut kami adalah shockbreakernya yang mampu meredam getaran selama perjalanan dengan baik sekali. Karekternya mirip shock dari Suzuki Address. Apa mungkin karena ini satu paket dengan peleknya juga yang mirip Address ?
Empuk tapi stabil, inilah kata kunci dari Suzuki NEX II selain dari modelnya yang ramping dan pergerakannya lincah. Meski dinaiki dua om-om gendut, suspensi tetap ga ada gejala mentok.
 |
| Suspensi tetap stabil dan tidak ada gejala mentok meski ditunggangi dua pengendara yang overwheight |
Yang menjadi perhatian kami adalah motor ini punya ciri berbeda dengan kebanyakan matik lain pada putaran mesinnya. Saat melepas gas, ada efek engine brake mirip kalau zaman dulu bagi yang pernah mengendarai Astrea Star 80 cc. Bagi yang tidak terbiasa mungkin akan menjadi sebuah poin minus.
Dijual mulai Rp14 jutaan, bagi kami ini adalah sebuah motor yang sangat terjangkau. Inilah yang disebut sebagai investasi. Dengan harga yang disetting Suzuki, kami yakin Suzuki NEX II mampu merebut minimal 5 persen dari total pasar skutik di Indonesia.
