iklan jual beli mobil

Kolaborasi Jadi Kunci Menjaga Ekonomi Rakyat Saat Perlambatan Ekonomi Nasional

Perlambatan ekonomi nasional memang bukan isapan jempol semata. Terbukti masyarakat kelas bawah dan menengah menahan daya beli. Hal ini menyebabkan ekonomi nasional kian melambat, itu juga membuat Usaha Mikro Kecil & Menengah (UMKM) menjadi lebih diharapkan kontribusinya. 

Tapi sayangnya, masih ada "Kendala UMKM di Indonesia saat ini ada beberapa di antaranya Kendala Akses Modal, Regulasi Pemerintah, Literasi (How To), hingga Sosialisasi, dan pengawasan itu tidak pernah ada," tutur Hermawati Setyorinny, Ketua Umum Asosiasi IUMKM Indonesia (AKUMANDIRI) di acara Dialog Industri Otomotif Nasional yang digagas ICMS (Indonesia Center for Mobility Studies). 

Wanita kelahiran 61 tahun yang lalu ini pun berujar, "Saya berharap dengan adanya mobil-mobil ini (yang bisa membantu UMKM) saya sangat berharap untuk ada kerjasama, dan yang paling penting adalah untuk memangkas transportasi barang, karena pemerintah tidak menyampaikan sosialisi literasi ini," tukasnya. 

Namun akan selalu ada Opportunity di balik setiap kesulitan. "Kuncinya itu di kolaborasi," tambah Albertus Whitney, selalu General Manager Karoseri Delima Mandiri yang berlokasi di Bogor, Jawa Barat. Ia menambahkan bahwa di saat sulit seperti ini yang paling memungkinkan adalah kerjasama untuk menghasilkan sesuatu. 

Karoseri kami produknya banyak, dari mulai passanger sampai special vehicle. Kami bersama DFSK Mudah-mudahan akan bisa membantu UMKM, "Business As Usual (BaU) sudah tidak memungkinkan saat ini, yang penting ada idea (usaha)-nya. Kami (karoseri Delima Mandiri) hanya (sebagai) tools untuk mewujudkan ide tersebut. Ide-ide (liar) biasanya dari pebisnis," papar pria bernama depan Albertus ini. 

DFSK juga punya solusi untuk berkolaborasi. Dengan menyodorkan produk-produk yang dianggap sesuai dengan kondisi saat ini. Salah duanya adalah DFSK GELORA E dan DFSK SuperCab. Yang pas utamanya GELORA E. 

"Di semester ini kami ada program trade in Gelora E, dari harga 350 jutaan jadi Rp 270 juta, cuman selisih 60 (s.d 80) juta," kata Tan Cin Hok Rifin, selaku Director Sales Center PT SOKONINDO AUTOMOBILE yang memegang merek dagang DFSK dan SERES di Tanah Air. 

Pria asli Medan Sumatera Utara ini juga segera menambahkan kalau usaha UMKM dengan pakai mobil listrik nantinya akan lebih murah di ujung, "Sebagai perbandingan gasoline minimal service 3,5 juta selama 3,5 bulan sekali. Menurut saya dengan gap 60 juta (hingga Rp 80 juta) udah bisa membantu teman-teman UMKM untuk berusaha secara bersih (ramah lingkungan)," tukasnya. 

Tapi memang hal ini masih menuai banyak kesulitan, "Tantangan utama dari seluruh pabrikan mobil EV, di awal pengorbanan oleh pabrikan," jujur pria berkacamata frame tebal ini. Pengorbanan yang dimaksud adalah harga produksi kendaraan berbasis baterai yang masih tinggi. 

Jadi pada intinya harus banyak kolaborasi yang dilakukan agar UMKM kian kuat dan mampu menjaga ekonomi nasional. Kolaborasi yang dimaksud adalah kerjasama solid antara pelaku UMKM (pengusaha), pihak karoseri dan juga APM (Agen Pemegang Merek).

LihatTutupKomentar

Test Drive ke Bukit Jedi, Inilah 4 Poin Keunggulan New Ayla

Iring-iringan wartawan menjajal kemampuan Daihatsu New Ayla Surabaya, Otojatim.com – Setelah menunggu cukup lama sejak peluncurannya, ...

close
harga yamaha nmax turbo