iklan jual beli mobil

Demi Merah Putih, Perjuangan Rider Muda Yamaha Indonesia Harus Jatuh Bangun di Ajang ARRC 2018


Pembalap Indonesia berpengalaman Rafid Topan akhirnya berhasil mengibarkan Merah Putih di ajang ARRC, karena berhasil meraih podium runnerr-up di race 2



Otojatim.com (Bangkok, Thailand) – Rider muda Yamaha Indonesia, M Faerozi tampil luar biasa dalam race ke-2 kategori Asia Production 250 (AP250), di ajang Asia Road Race Championship 2018 (ARRC).


Pembalap berusia 16 tahun ini, sempat memimpin pada di barisan depan pada lap ke-7 sampai ke-8. Namun, karena dirinya sedikit melakukan kesalahan, sehingga M Faerozi harus puas finish di urutan ke-8.

Dan semakin menyesakkan, ternyata M Faerozi terkena track-pinalty oleh tim juri, maka dia harus menerima hukuman turun 5 posisi yang menyebabkan harus melorot ke posisi 13.

“Lap awal sampai pertengahan, saya menjaga ritme permainan. Dan mulai mencoba untuk tampil menekan di pertengahan lap. Saya membuat sedikit kesalahan strategi di lap akhir. banyak yang saya dapat di seri pertama ini untuk menjadi pelajaran di seri ke-2 nanti di Australia,“ tutur M.Faerozi.

Karena tidak dapat memaksimalkan sesi lap pemanasan pada Minggu pagi, Richard Taroreh akhirnya harus puas finish diposisi ke-8 Race 2



Sementara rider Indonesia lainnya, Richard Taroreh berhasil finish diurutan ke-8. Hal ini disebabkan, Richard tidak dapat memaksimalkan sesi lap pemanasan pada Minggu pagi.

“Saat warm-up, saya tidak mendapatkan patokan best-map untuk race 2 ini. Dan saya mengalami kehilangan grip ban depan di cornering 8. namun saya terus berusaha berada di rombongan depan. Saya akan lakukan yang terbaik untuk seri ke-2 nanti,“ tutur Richard Taroreh.

Kejutan lain justeru datang dari pembalap berpengalaman Rafid Topan Sucipto yang berada di bawah bendera tim satelut Yamaha Yamalube KYT TJM WR Super Battery, yang awalnya start dari posisi 14, Topan berhasil merangsek ke dan naik podium sebagai runner up AP250.
Sebuah perjuangan sekaligus prestasi yang luar biasa sepanjang debutnya, apalagi pada race sebelumnya (race-1), dirinya berhasil finish di urutan ke-5.

Dalam daftar klasemen sementara AP250, petarung asal DKI Jakarta ini sukses berada di peringkat ke-4.
Sementara itu pada kelas Underbone 150 (UB150), pembalap Indonesia Wahyu Aji Trilaksana yang sudah berjuang jatuh bangun, sehingga mampu meraih pada juara race 2 UB150.

Namun hasil ini di anulir oleh Juri karena mendapatkan hukuman penalti 20 detik karena dianggap melakukan manuver yang berbahaya. Akibat hukuman di Race 1 ini harus turun ke urutan 9, di kelas UB150 ARRC 2017 ini.

“Dikarenakan untuk memasuki lap-lap akhir sangat krusial, saya berusaha menjaga posisi agar masuk di tikungan terakhir lebih awal dan didepan. Namun gerakan tersebut dianggap manuver yang membahayakan. Seri 2 nanti, saya akan lakukan yang lebih baik dari seri ini, meski kecewa dengan hasil ini. dan akan berusaha semakin menjadi yang terbaik Untuk Indonesia," ucap Wahyu Aji Trilaksana.

Keberhasilan Syahrul Amin Finish ke-2 dan Gupita Kresna ke-8 dari Tim Satelit Yamaha SND Factory di debutnya di ARRC UB150 2018 ini, membuat Rasa optimis lebih besar menuju putaran ke-2 di Australia pada 19-22 April nanti. Semakin bikin kita penasaran melihat pertarungan berjibaku pembalap-pembalap Underbone Untuk Terus semangat Mengibarkan Bendera Merah Putih Untuk Semakin Di depan.

"Ini hasil terbaik yang pertama kita raih di musim 2018. Dengan Hasil ini kami semakin yakin di seri 2 nanti Tim YRI dan Tim Satelit YRI baik UB150 dan AP250 akan tampil lebih kompetitif di seri ke-2 Australia nanti, terus semangat 'Untuk Merah Putih Semakin Di Depan'," tukas Wahyu Rusmayadi, Manajer tim YAMAHA Racing Indonesia.

LihatTutupKomentar
close
harga yamaha lexi