Ratusan Panther Mania Sambut Pergantian Tahun di Kaki Gunung Bromo

TETAP EKSIS - Ratusan Isuzu Panther dari berbagai tahun yang tergabung dalam Panther Mania memadati dan berkemah di areal Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) di penghujung tahun 2016.

Malang, Otojatim.com – Baru kali ini Panther Mania (PM), klub penggemar Isuzu Panther menggelar event ekspedisi dengan melibatkan lebih dari seratus kendaraan ‘kucing’ di Bromo, Jawa Timur saat acara pergantian tahun 2016-2017.

Ajang bertajuk Ekpedisi Bromo ke-3 Panther Mania ini sebenarnya bukan agenda resmi klub layaknya Baksos ataupun Jamnas, namun berasal dari ide spontanitas para membernya yang memang rata-rata hobi ‘nglayap’ di jalanan. Meskipun begitu, Panitia tetap mampu memandu jalannya acara secara kompak.

“Kegiatan ini murni ide teman-teman PM yang ingin sekali lagi, merayakan pergantian tahun di Gunung Bromo. Bedanya kali ini jumlah peserta membludak hingga 135 kendaraan. Kami sendiri mencetak  stiker resmi untuk masuk ke area TNBTS (Taman Nasional Bromo Tengger Semeru) sebanyak 140 buah,” ujar Aryo, Ketua PM Chapter Jawa Timur (31/12).

Menurut informasi yang otojatim.com peroleh, tidak semua kendaraan diperbolehkan masuk ke areal TNBTS pasca erupsi. Yang kedua, disinyalir area TNBTS adalah lahan pemasukan bagi Jip pengantar wisatawan Bromo sehingga untuk masuk ke sana diperlukan ijin khusus.

Gista, salah satu koordinator acara mengatakan bahwa peserta Ekspedisi Bromo ke-3 kali ini berasal dari anggota PM se-Nusantara.

“Ada seribu lebih member PM secara keseluruhan, namun kami membatasi peserta hanya sampai 140,” ucapnya sambil tak berhenti koordinasi via walkie-talkie.

Jalannya acara dimulai dari titik kumpul di area Tumpang, Malang. Peserta dari Jatim dan sekitarnya menunggu rekan-rekan PM yang datang dari berbagai daerah, termasuk dari pusat DKI. Semua berangkat pagi konvoi bersama-sama dari Balai Desa Wringinanom, Poncokusumo, Malang menuju padang rumput Savana Gunung Bromo.

Perjalanan Tumpang ke Bromo memakan waktu kurang lebih 2 jam dengan jalur yang curam dan sempit. Hal ini diperparah dengan ramainya traffic menjelang pergantian tahun, apalagi harus berbagi jalur dengan barisan Jip-jip pengantar wisatawan Bromo.

Jalanan makadam bercampur lumpur bekas siraman hujan menjadi tantangan bagi ‘kucing-kucing’ berpenggerak roda belakang ini. Beberapa kendaraan terlihat ambles ban belakangnya karena spin di lumpur akibat turun aspal saat berpapasan dan berbagi jalur dengan Jip wisatawan.

Namun semua halangan tersebut terbayar saat kami semua memasuki padang rumput di lembah yang dikelilingi perbukitan berwarna hijau Ranupani, sebelum akhirnya menghabiskan waktu di seputaran kawah untuk berfoto dan bermain.

Iring-iringan Panther Mania menuju lautan pasir kawah Gunung Bromo (31/12)
“Sungguh indah pemandangan di sini, mirip suguhan film-film bioskop,“ kata Agus Lawang, PMers yang baru sebulan mendapat nomor punggung resmi Panther Mania.

Tak seperti klub-klub mobil lain yang diisi hura-hura dan bermewah-mewah di hotel, PMers memilih untuk mendekat dengan alam. Menjelang hari gelap, mereka segera menyiapkan tenda dan sleepingbag untuk menghabiskan malam di penghujung tahun 2016.

Dalam ekspedisi kali ini, nampak bergabung armada Isuzu Panther dari Senkom Mitra Polri dan Bengkel Isuzu Berjalan (BIB) kiriman dari Astra Isuzu Malang untuk menemani para Panther Mania. Acara ditutup dengan melihat sunrise pertama tahun 2017.

Foto-foto dok. PM

LihatTutupKomentar
close
harga yamaha lexi