Mobil Kaleng Kerupuk Relatif Lebih Selamat Berkat Crumple Zone

mobil kaleng
Pintu bisa terbuka dan sopir selamat, setelah taksi Limo tanpa penumpang sedang antre di belakang tronton ditabrak oleh trailer yang remnya blong. Kejadian di Tol Dupak Surabaya (24/11) Foto: Aiptu Sholeh PJR Tol Jatim via Suara Surabaya

Mobil kaleng, ketebalan plat tidak berbanding lurung dengan keselamatan

Otojatim.com - Bagi Anda penggemar mobil klasik pasti paham, betapa terdapat perbedaan ketebalan plat bodi mobil jaman dulu dengan sekarang. Coba tanyakan ke tukang cat dan bodi repair, mereka pasti lebih mudah mengerjakan order mobil masa kini daripada mobil keluaran lawas yang berplat tebal.

Bahkan sebagian orang nyinyir menyebut mobil bikinan jaman sekarang setipis kaleng kerupuk. Istilah ini muncul karena kita sering melihat sebuah mobil yang terlibat tabrakan ringsek tidak berbentuk. Kondisi kasat mata itu, meninggalkan kesan bahwa mobil dimaksud tentulah buruk aspek safety-nya.

Tapi tahukah Anda, bahwa justru dengan mobil kaleng kerupuk tersebut keselamatan penumpang bisa lebih terjaga daripada mobil berplat bodi yang tebal.

Penerapan teknologi crumple zone, justru menuntut pemakaian bahan yang lunak, rapuh dan mudah remuk bila terjadi tabrakan. Tujuannya tak lain, agar energi dari benturan yang terjadi bisa terserap atau diredam sehingga impact-nya menjadi kecil pada penumpang.

Bila dilihat dari sisi rancang bangun, sebuah mobil dibuat dalam tiga bagian utama (three boxes). Bagian depan dan belakang, dibuat rapuh dan mudah remuk sebagai tujuan peredaman. Sedangkan bagian tengah yang berisi penumpang, dirancang dengan konstruksi yang kuat.

“Desain struktur bodi di area crumple zone, dirancang seolah "mudah ringsek". Tapi ya itulah fungsinya, dengan ringseknya crumple zone, energi benturan terserap banyak di situ sehingga (energi) yang sampai ke ruang kabin penumpang sudah jauh berkurang. Targetnya tentu untuk menyelematkan penumpang,” jelas Iwan Abdurrahman, Dept. Head Technical Service Division, PT Toyota Astra Motor.

“Struktur penyerap benturan, biasanya berupa tekukan atau lubang di bodi dan frame. Dia akan menjadi titik lipatan sebagai penyerap energi benturan saat tabrakan terjadi,” tambahnya.

Ironisnya, beberapa pemilik mobil, kebanyakan dari jenis MPV yang justru menambahkan aksesoris berupa bumper dari palang besi. Maksudnya, tentu agar bagian belakang atau depan mobilnya tidak remuk bila bertabrakan dengan mobil lain.

Jelas, ini sebuah kekeliruan. Karena palang besi yang dipasang, justru mencegah crumple zone bekerja. Energi benturan tidak lagi terserap sehingga menghasilkan impact yang besar dan meningkatkan potensi cedera pada penumpang, menurut Karman Mustamin, Founder Smart Driving Institute dalam tulisannya di Kompasiana.

Jadi, mobil yang sosoknya remuk dan kita sebut kaleng kerupuk, sesungguhnya bisa lebih menyelamatkan. Lihat ilustrasi video berikut;

LihatTutupKomentar
close
harga yamaha lexi